Monday, November 21, 2016

METODE MELATIH TEKNIK DASAR BOLA BASKET,PRINSIP LATIHAN, MODEL LATIHAN



PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Tujuan permainan ini adalah membuat nilai sebanyak-banyaknya dengan memasukan bola ke keranjang lawan dan mencegah pemain lawan membuat nilai atau sebaliknya. Permainan bolabasket terdiri dari operan, mendribble bola. Shooting, rebound, dll.
Ada beberapa keterampilan teknik dasar permainan basket sebagai  berikut: melempar dan mengkap  bola (passing), menggiring (dribbling), lay-up (langka melayang), dan menembak (shooting). Keterampilan-keterampilan tersebut harus dikuasai karena menjadi indikator keberhasilan dalam mempelajari permainan basket
Metode pembelajaran dalam olahraga basket ada 6 macam yaitu, metode bagian, metode keseluruhan, metode drill, metode pemecahan masalah, metode ketepatan, metode kecepatan, metode distributed, dan metode massed practice
Masalah
            Bagaimana cara melatih teknik dasar bola basketn dan prinsip latihan dan model latihanya?
Tujuan
            Agar memahami dan menguasai teknik dasar bola basket dengan luas dan erat dan dapat mengetahui ilmu dan teori dalam bola basket dengan detail




PEMBAHASAN
Bola Basket
            Bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Tujuan permaina ini adalah membuat nilai sebanyak-banyaknya dengan memasukan bola ke keranjang lawan dan mencegah pemain lawan membuat nilai atau sebaliknya. Dalam memainkan bola pemain dapat  mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan menggelinding atau mengiring bola ke segala arah dalam lapangan permainan. Oleh karenanya keterampilan teknik dasar mutlak harus  di kuasai  oleh seseorang pemain.
Teknik dasar bola basket perlu dikuasai untuk menunjang permainan yang baik.
  • Passing dan Catching (Mengoper dan Menangkap)
  • Dribbling (menggiring bola)
  • Shooting (menembakkan bola ke arah keranjang)
  • Pivot (Berputar)
  • Jump Stop
Ada beberapa keterampilan teknik dasar permainan basket sebagai  berikut: melempar dan mengkap  bola (passing), menggiring (dribbling), lay-up (langka melayang), dan menembak (shooting).Rebound 
<script data-ad-client="ca-pub-1295554508606189" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

1) Passing dan Catching
Passing berarti mengoper, sedangkan catching artinya menangkap. Setiap pemula harus belajar mengenai cara mengoper dan menangkap bola dengan temannya. Ingat, kemampuan mengoper dan menangkap harus sama baiknya, tidak boleh hanya mahir sebagian. Dalam passing terdapat beberapa teknik antara lain :
a.       Chest pass (operan setinggi dada)
Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada,  kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar.
b. Bounce pass (operan pantul)
Sama dengan chest pass, bedanya hanya lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari pengoper bola.
c. Overhead pass (operan diatas kepala)
Operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas.
d. Baseball pass 
Operan ini dilakukan di atas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.
e. Behind the back pass
Teknik gerakan behind the back pass merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.

2) Dribbling (menggiring bola)
Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble antara lain:
•    Kontrol pada jari-jari tangan 
•    Mempertahankan tubuh tetap rendah 
•    Kepala tegak 
•    Melatih kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus 
•    Lindungi bola (protect the ball)
Macam-macam dribble :
a.  Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
b.Low or control dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
c. High or speed dribble
Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola.
d.  Crossover dribble
Crossover dribble adalah gerakan memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga.
e. Behind the back dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang tubuh.
f. Between the legs dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki. Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
g. Spin dribble
Dribble ini dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat dribble, dorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
3) Shooting (menembak bola ke arah keranjang)
a.  Set shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
b. Lay-up shoot
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
c. Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak
4)  Cara berputar (Pivot)
Pivot adalah gerakan memutar badan dengan menggunakan salah satu kaki sebagai poros putaran (setelah kita menerima bola). Ada tiga alternatif gerakan yang bisa dilakukan:
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan bola)
               
5) Jump stop
Jump stop merupakan sebuah gerak berhenti terkendali dan dengan menggunakan dua kaki. Jump stop bisa digunakan pemain penyerang untuk memantapkan kaki yang akan dipakai untuk pivot (poros), menghindari traveling, dan mempertahankan keseimbangan tubuh dengan baik.

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN
OVERLOAD
1.      Passing
Melakukan passing tunggal ataau berdua atau lebih dengan teman, Pertama-tama menggunakan bahan stopwach. Kita mencoba passing ke arah tembok selama 1 menit atau 30 detik, catat berapa jumlah passingnya dan ulangi cara tersebut sampai meningkat, kegiatan ini di lakukan maksimal 5 kali. Kita liat hasilnya sampai bertambah.
2.      Lay Up
Kita melakukan lay up tanpa drible dan hanya menggunakan 2 step, di lakukan secara berulang-ulang dan menambah kecepatan 2 step tersebut. Setelah itu kita lay up menggunakan dribble, dari garis tengah dan di lakukaan sebanyak 4 set. Set pertama 10 kali lay up, set ke dua 20 kali lay up dan seterusya setiap set kita tambah 10.
3.      Shooting
Melakukan under ring kanan 2 set dan kiri 2 set, setiap pertambahan set kita tambah 20 under ring, setelah itu kita melaatih medium shoot, sama seperti undering tapi menggunakan 3 set per set kita tambah 10.
4.      Dribbling
Menggunakan dribble 2 tang sekalingus kita kasih waktu 2-3 menit, selajutnya drible 2 sekaligus sambil sprin(berlari), latihan tersebut di lakukan 5 kali putaran lapangan basket. Dan menambah power dribble kita.



SEPESIALISASI
1.      Passing
Melakukan segala macam pasing tidak hanya teknik dasanya seperti chest pass, bounce pass dan over head pass, masih banyak macamnya seperti behind the back, pass no look, pass alley oop
2.      Lay Up
Lebih menuju ke macam-macam lay up, Tidak hanya dengan 2 step dengan tangan kanan atau kiri, kita bisa melakukan lay up seperti step pertama purak-purak mengumpan, sehingga musuh mengira kita mau mengumpan ternyata tidak, kita melakukan step ke dua dengan lay up.

3.      Shooting
Kita bisa melakukan shooting dari sisi manapun di bagian daerah lawan, Shooting biasanya di pakai oleh shooter dan shooting yang membahayakan adalah shooting three point

4.      Dribbling
Mengunakan kombinasi dribble seperti , Crossofer, behind the lag dan roll, lebih banyak di gunakan play maker atau point guard.

PERORANGAN
1.      Passing
Pelatih akan memberikan latihan passing, di khususkan supaya memberikan temp cepat dalam mengambil keputusan dalam hal yang pasti.
2.      Lay Up
Yang harus dilatih yang penting adalah lay up karena lay up adalah hal penting untuk pemain masing masing agar bisa masing masing mencetak skor secara baik tapi perlu melakukan latihan berulang ulang kalau tidak melakukan berulang ulang presentasenyta separuh dari 100%
3.      Shooting
Latihan shooting dengan overload kalau tidak  latihan dengan overload akan terjadi over training karena shooting membutuhkan akurasi yang tinngi dan fokus yang tajam
4.      Dribble
Per Individu latihan dengan dribble ukuran ball GG5 yang merupakan bola seukuran bola takro tujuanya agar individu bisa memiliki dribble yang kencang dan cepat dan dijamin tidak turnover.





PROGRESIV
1.      Passing
Melakukan passing dengan rekan atau teman, melakukan passing jarak dekat dengan chest pass, terus dilakukan dengan passing jarak jauh byaitu pass overhead pass dan pass side (dari samping).
2.      Lay Up
Lay up menggunakan 4 set, set pertama dengan lay up kanan 10 kali, set 2  dengan lay up tengah 10 kali, set 3 lay up kiri  10 kali, set 4 dengan lay up kombinasi lay up 2step
3.      Shooting
Shooting di lakukan dengan progresif yaang baik atau meningkat, Seperti melatih three point di samping pojok kanan dan kiri agar bisa mengira ira arah bola saat di tembakan.
4.      Dribble
Melakuan dribble secara cepat dengan speed yang maksimal.
RECOVERY
1.      Passing
Biasanya passing menyebabkan tangan keseleruhan dan pemulihannya biasanya berhenti sebentar .
2.      Lay Up
Lay up bisa membuat kaki kita sering cedera, pemulihannya kita jika melakukan lay up dengan cara hati-hati untuk melangkah dan perlu tempo yang tepat dalam melangkah.
3.      Shooting
Jika kita menggukan jump shoot dengan tidak hati-hati, kaki kita saat mendarat tidak stabil maka terjadilah engkel, pemulihannya vertikal jumpnya agak dikurangi jangan tinggi atau posisi mendarat kaki harus sejajar seperti kuda kuda.
4.      Dribble
Biasanya drible ini memerlukan stamina yang lumayan terkuras dan fisik yang memerlukan tenaga yang cepat pemulihanya dengan dribble kita bisa menyesesuaikan dengan daya fisik kita masing masing agar bisa mengimbangi pergerakan dribble secara tepat dan cepat dengan baik.







Metode yang harus digunakan untuk bola basket
1.      Pengertian Metode Keseluruhan
            Menurut Sugiyanto (1996:67) “Metode keseluruhan adalah cara pendekatan dimana sejak awal pelajar diarahkan untuk mempraktekkan keseluruhan rangkaian gerakan yang dipelajari”. Menurut Andi Suhendro (1999: 3.56) bahwa, “Metode keseluruhan adalah metode yang menitik beratkan kepada keutuhan dari bahan pelajaran yang ingin disampaikan”.
2.      Pengertian Metode Bagian
            Sugiyanto (1996: 67) menyatakan, “Metode bagian merupakan cara pendekatan dimana mula-mula siswa diarahkan untuk mempraktekkan sebagian demi sebagian dari keseluruhan rangkaian gerakan, dan setelah bagian-bagian gerakan dikuasai baru mempraktekkannya secara keseluruhan”.Menurut Andi Suhendro (1999: 3.56) bahwa, “Metode bagian adalah satu cara pengorganisasian bahan pelajaran dengan menitik beratkan pada penyajian elemen-elemen dari bahan pelajaran”.

·         Kecocokan Metode Bagian Dengan Keseluruhan
Menurut pengertian diatas sudah dapat disimpulkan kecocokan antara metode bagian dengan keseluruhan, seperti contoh dalam pembelajaran teknik dasar lay up, siswa atau atlet diarahkan untuk melakukan bagian perbagian darai gerakkan  lay up, dari cara dribble, langkah saat lay up, gerakkan memasukan bola kedalam ring. Kemudian setelah siswa atau atlet dirasa lancer melakukan bagian perbagian dari lay up, siswa atau atlet melakukan secara keseluruhan atau secara lengkap dari mendribble,kemudian langkah lay up, gerakan memasukan bola kedalam ring.

3.      Pengertian Metode Drill
            Menurut Basyiruddin Usman, Metode Drill atau latihan siap adalah metode pengajaran yang dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukannya secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan disiap-siagakan.
            Menurut Pasaribu dan Simandjuntak, Metode Drill atau latihan siap adalah metode pengajaran yang dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan terhadap apa yang dipelajari anak dengan melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anak itu. Dan siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.
4.      Pengertian Metode Pemecahan Masalah
            Menurut N.Sudirman (1987:146) metode problem solving adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa. Sedangkan menurut  Gulo (2002:111) menyatakan bahwa problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.

·         Kecocokan antara Metode Drill dengan Metode Pemecahan Masalah
Inti dari metode pemecahan masalah adalah menemukan masalah atau ganggu dari para siswa atau atlet saat melakukan teknik dasar dan metode drill adalah melakukan gerakan teknik dasar secara terus menerus, seperti contoh dalam melakukan teknik dasar bola basket shooting.siswa atau atlet diarahkan untuk melakukan shooting, kemudian pelatih mengamati siswa atau atlet dari cara melakukan sampai masuknya bola, setelah pelatih menemukan masalah atau gangguan para siswa atau atletnya pelatih mengarahakan siswa atau atlet untuk melakukan shooting dengan arahan dari pelatih dan di lakukan secara terus menerus.

5.      Pengertian Metode Ketepatan
            Ketepatan (accuracy) adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak kesuatu serangan sesuai dengan tujuannya (Suharno HP. 1983:32). Sedangkan menurut Muh Sajoto (1995:9), ketepatan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk mencapai target yang diinginkan.
            Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk memberi arah kepada seseorang dengan maksud dan tujuan tertentu.
6.      Pengertian Metode Kecepatan
            Menurut Harsono (2001:36), adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarakdalam waktu yang cepat. Abdul Kadir Ateng (1997:67), menyatakan bahwa kecepatan adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan yang sama berulang-ulang dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
·         Kecocokan antara Metode Ketepatan dengan Metode Kecepatan
Menurut penjelasan diatas metode ketepatan dengan metode kecetapan karna cepatb itu harus tepat dan tepat haruslah cepat.Seperti dalam teknk dasar passing dalam bola basket.Teknik passing haruslah cepat dan tepat. Cepat karena biar tidak bisa diambil oleh lawan, tepat karena melakukan passing  bila tidak tepat pada teman akan menyusahkan teman itu sendiri untuk mengambil bola bahwa bisa diambil oleh lawan.

7.      Metode Distributed Practice
               Metode distributed practice adalah prinsip pengaturan giliran praktik ketrampilan yang pada pelaksanaanya diselingi dengan waktu istirahat diantara waktu latihan.. Rusli Lutan (1988:113) “distributed practice adalah serangkaian kegiatan latihan melibatkan istirahat yang cukup diantara kegiatan mencoba”. Menurut Andi Suhendro (2004:3.72) bahwa,” distributed practice adalah prinsip pengaturan giliran dalam latihan dimana diadakan pengaturan waktu latihan dengan waktu istirahat secara berselang-seling”. John N. Drowatzky (1981:243) menyatakan bahwa.” distributed practice adalah praktek suatu ketrampilan olahraga yang dipelajari dilakukan dalam jangka waktu pendek dan sering diselingi waktu istirahat”
               Metode distributed practice pada prinsipnya merupakan pengaturan giliran waktu latihan, yaitu dalam pelaksanaanya dilakukan secara berselang-seling antar waktu latihan dan waktu istirahat. Waktu istirahat merupakan faktor penting dan harus diperhitungkan dalam metode distributed practice. Andi Suhendro (2004:3.72) menyatakan, “ penggunaan waktu istirahat secara memadai bukan merupakan pemborosan waktu, tetapi merupakan bagian-bagian penting didalam proses belajar gerak untuk memperoleh pemulihan yang cukup”.
Metode distributed practice merupakan metode latihan yang mempertimbangkan waktu istirahat sama pentingnya dengan waktu untuk praktek (latihan). Waktu untuk istirahat bukan merupakan pemborosan waktu, tetapi merupakan bagian penting di dalam proses latihan ketrampilan. Waktu istirahat diantara waktu latihan bertujua untuk recovery atau pemulihan.Dengan istirahat yang cukup diantara waktu latihan memungkinkan kondisi atlet pulih dan lebih siap untuk melakukan kerja atau latihan berikutnya.
8.      Metode Massed Practice
Untuk mencapai tingkat keterampilan suatu cabang olahraga, maka dalam pelaksanaan latihan seorang atlet harus melakukan gerakan dengan frekuensi sebanyak-banyaknya. Metode massed practice merupakan pengaturan giliran latihan yang dilakukan secara terus-menerus tanpa diselingi istirahat. Berkaitan dengan metode massed practice Rusli Lutan (1988:113) menyatakan, “massed practice adalah kegiatan latihan yang dilakukan dalam satu rangkaian dengan selang waktu istirahat yang amat kecil di antara kegiatan mencoba”. Menurut Andi Suhendro (2004:3.72) “massed practice adalah prinsip pengaturan giliran latihan dimana atlet melakukan gerakan secara terus-menerus tanpa diselingi istirahat”. Hal senada dikemukakan John N. Dowatzky (1981: 243)  “massed practice adalah latihan yang dilakukan dalam jangka panjang, dimana latihan berlangsung secara terus-menerus yang hampir tidak ada waktu istirahatnya”.
Berdasarkan pengertian metode massed practice yang dikemukakan para ahli tersebut mempunyai pengertian yang hampir sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa, metode massed practice merupakan prinsip pengaturan giliran praktik latihan keterampilan yang pelaksanaannya dilakukan secara terus-menerus tanpa istirahat.
·         Kecocokan antara metode Distributed Practice dengan Massed Practice
Dalam melakukan pembelajaran dalam kelas atau dengan kapasitas siswa yang lebih banyak kedua metode ini dapat dipergunakan. Kecocokan kedua metode ini adalah jika diawal pembelajaran pelatih menggunakan metode Massed Practice setelah siswa merasa kelelahan pelatih harus mengganti metode dengan metode Distributed Practice agar siswa dapat melakukan pembelajaran teknik dasar bola basket dengan baik dan benar, dan tidak terjadi over tranning.
:
Latihan Dribbling
a.       Memutar bola di kepala dan searah jarum jam dan sebaliknya pula, sebanyak 3 set 15 repetisi
b.      Memutar bola di pinggang searah jarum jam dan sebaliknya pula, sebanyak 3 set 15 repetisi
c.       Memutar bola dengan angka 8 melewati kedua kaki searah jarum jam dan sebaliknya pula, sebanyak 3 set 15 repetisi
d.      Meluruskan tangan di depan dada dengan memegang bola, kemudian menggerakan bola dengan jari-jari, sebanyak 2x1menit
e.       Meluruskan tangan ke atas dengan memegang bola, kemudian menggerakan bola dengan jari-jari, sebanyak 2x1menit
Menggunakan metode drill
a.       Melakukan dribbling kanan, sebanyak 2x1menit
b.      Melakukan dribbling kiri, sebanyak 2x1menit
c.       Melakukan dribbling crossover, sebanyak 2x1menit
Latihan Passing
Menggunakan metode ketepatan dan kecepatan
a.       Melakukan passing chess pass dengan tembok, sebanyak 2 set 10 repetisi
b.      Melakukan passing bounce pass dengan tembok, sebanyak 2 set 10 repetisi
c.       Melakukan passing chess pass berpasangan, sebanyak 2 set 10 repetisi
d.      Melakukan passing bounce pass berpasangan, sebanyak 2 set 10 repitisi
e.       Melakukan passing overheat pass berpasangan, sebanyak 2 set 10 repitisi
Latihan Shooting
Menggunakan metode ketepatan, kecepatan, drill dan pemecahan masalah
a.       Melakukan shooting 2 angka, di bagi menjadi 2 membanjar, 1 orang melakukan 3x dengan teknik yang benar
b.      Melakukan shooting selama 1menit dengan 5 pos atau tempat shooting
c.       Melakukan shooting  tetapi dengan perlahan dan dengan teknik yang baik dan benar
Latihan Lay up
Menggunakan metode drill, bagian dan keseluruhan
a.       Melakukan lay up kanan tanpa menggunakan bola
b.      Melakukan lay up kiri tanpa menggunakan bola
c.       Melakukan lay up kanan menggunakan bola dan dengan berlari tanpa men-dribble bola
d.      Melakukan lay up kiri menggunakan bola dan dengan berlari tanpa men-dribble bola
e.       Melakukan lay up kanan, dibagi menjadi 2 baris, 1 orang melakukan sebanyak 3x dengan teknik dan langkah yang benar
f.       Melakukan lay up kiri, dibagi menjadi 2 baris, 1 orang melakukan sebanyak 3x dengan teknik dan langkah yang benar
            Contoh latihan ini dilakukan 3x seminggu dengan intensitas sedang dan waktu maksimal dalm 1 pertemuan 2jam dengan recovery per-set atau permodel latihan 1-3menit.





PENUTUP
Kesimpulan
            Dengan memperhitungkan karakteristik tersebut model latihan dapat dibuat dengan menarik agar anak dapat tertarik dan tidak bosan saat melakukan pembelajaran teknik dasar bola basket.Karena pembelajaran teknik dasar bola basket haruslah dilakukan terus-menerus.
yang diperuntukkan pada usia 12-15 tahun. Karakteristik pada usia 12-15 tahun sudah termasuk dalam kategori masa remaja dimana mereka juga merupakan masa sekolah pada jenjang SMP. Masa remaja merupakan suatu periode dalam kehidupan setiap manusia dengan karakteristik yang khas. mood remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis.





  DAFTAR RUJUKAN

Teori Belajar Behaviorism Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Tingkat SMP

BAB I P ENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas individu yang melakukan belajar, yaitu proses kerja faktor inter...