Monday, October 8, 2018

Makalah Tentang IMT , Komposisi Tubuh, Vo2max

Indeks Masa Tubuh, Komposisi Tubuh , Vo2max


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MATAKULIAH
Kesehatan Olahraga
Yang dibina oleh Dr. Moch. Yunus, M.Kes.


Oleh:
Bramanda Oktavio









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
 Mei 2017





KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir makalah yang berjudul “Indek Massa Tubuh, Komposisi ,VO2Max”. Tugas ini ditulis untuk memenuhi tugas  akhir“Kesehatan Olahraga” yang dibina oleh Bapak Dr. Moch. Yunus, M.Kes.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu sangat saya harapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.





Malang, Mei 2017


Penulis











DAFTAR ISI













BAB 1

PENDAHULUAN


Latar Belakang

IMT atau sering juga disebut indeks Quatelet pertama kali ditemukan oleh seorang ahli matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet adalah alat pengukuran komposisi tubuh yang paling umum dan sering digunakan. Beberapa studi telah mengungkapkan bahwa IMT adalah alat pengukuran yang berguna untuk mengukur obesitas, dan telah direkomendasikan untuk evaluasi klinik pada obesitas anak (Daniels et al, 1997).
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
Komposisi tubuh adalah jumlah dari seluruh dari bagian tubuh. Bagian tubuh manusia terdiri dari massa jaringan bebas lemak (lean mass body) dan jaringan lemak atau adiposa. Jaringan bebas lemak terdiri dari jaringan otot, tulang, dan cairan ekstraselular (CES). Karakteristik komposisi tubuh dapat diketahui dengan melakukan pengukuran.
VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan.
Kita perlu ketahui juga faal dari tubuh manusia. Setiap sel membutuhkan oksigen untuk mengubah energi makanan menjadi ATP (Adenosine Triphosphate) yang siap pakai untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istrahat. Sel otot yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen. Sel otot membutuhkan banyak oksigen dan menghasilkan CO2. Kebutuhan akan Oksigen dan menghasilkan CO2 dapat diukur melalui pernafasan kita.
Dengan mengukur jumlah oksigen yang dipakai selama latihan, kita mengetahui jumlah oksigen yang dipakai oleh otot yang bekerja. Makin tinggi jumlah otot yang dipakai maka makin tinggi pula intensitas kerja otot.
Cepat atau lambatnya kelelahan oleh seorang atlet dapat diperkirakan dari kapasitas maksimal oksigen yang dipergunakan oleh tubuh (VO2Max). Dan seperti kita tahu, oksigen merupakan bahan bakar tubuh kita. Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud IMT ?
2. Apa yang dimaksud Komposisi Tubuh ?
3. Apa yang dimaksud VO2Max?

















BAB 2

PEMBAHASAN


MT merupakan petunjuk untuk menentukan kelebihan berat badan berdasarkan indeks quatelet (berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2)). Interprestasi IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak karena anak lelaki dan perempuan memiliki kadar lemak tubuh yang berbeda. IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkolerasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga penting untuk mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai risiko komplikasi medis (Pudjiadi et al, 2010).
Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti underwater weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry (Grummer-Strawn LM et al.,2002).
Secara umum, IMT 25 ke atas membawa arti pada obesitas. Standar baru untuk IMT telah dipublikasikan pada tahun 1998 mengklasifikasikan BMI di bawah 18,5 sebagai sangat kurus atau underweight, IMT melebihi 23 sebagai berat badan lebih atau overweight, dan IMT melebihi 25 sebagai obesitas. IMT yang ideal bagi orang dewasa adalah diantara 18,5 sehingga 22,9. Obesitas dikategorikan pada tiga tingkat: tingkat I (25-29,9), tingkat II (30-40), dan tingkat III (>40) (CDC, 2002).
Indeks Massa Tubuh saya
BB/TB : 73,7 : (1,75 2) = 24,08
Berarti indek masa tubuh saya berada di klasifikasi standart
Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh manusia akan berubah seiring dengan pertambahan usianya yang dimulai sejak embrio sampai dengan dewasa. Kecepatan pertumbuhan tubuh atau meningkatnya berat badan sangat berpengaruh terhadap proporsi komposisi tubuh manusia. Berat badan yang meningkat pada lansia secara umumnya dipengaruhi oleh faktor diet dan lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi berat badan adalah gaya hidup. Komposisi tubuh pun akan mengalami perubahan akibat penurunan atau peningkatan asupan energi, aktivitas fisik, proses menua, atau perubahan-perubahan patologis yang disebabkan oleh suatu penyakit. Biasanya jaringan-jaringan yang tidak aktif  lagi seperti otot, kelenjar-kelenjar dalam tubuh seperti timus dan mammae nantinya akan tergantikan oleh lemak. Setelah seseorang berusia 30 tahun, presentase lemaknya akan meningkat 2% dari berat badan per 10 tahunnya.  Perubahan yang signifikan ini tentu saja akan berpengaruh pada masalah kesehatan lansia seperti penyakit kronis, sindrom geriatrik (mobility impairment, jatuh, dan fungsi organ-organ yang menurun).
Pada umumnya komposisi tubuh manusia terdiri dari 50-60% air, 40% bahan kering. Bahan kering ini terbagi lagi menjadi mineral 15%, karbohidrat yang kurang dari 5%, dan lemak 40%.  Pada usia 70 tahun, lansia sudah kehilangan 40% lean body mass atau massa bebas lemak mereka dibandingakn dengan ketika mereka muda. Individu yang berusia 70 tahun juga mengalami penurunan total air tubuh dan massa tulang. Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh merupakan salah satu hal yang harus diwaspadai pada lansia.
Lemak tubuh ini terdiri dari jaringan adipose, lemak subkutan, dan lemak visceral. Lemak merupakan jaringan terbesar penyusun komposisi tubuh yaitu sebesar 10% -20% pada pria dan 20%-30% pada wanita. Sisanya adalah protein dan karbohidrat dalam otot-otot serta mineral yang membentuk tulang. Lemak tubuh disimpan dalam dua jenis yaitu untuk lemak esensial dan lemak untuk cadangan. Lemak esensial ini diperlukan untuk fungsi fisiologis normal seperti yang terdapat pada kelenjar susu, system saraf pusat, dan pada sumsum tulang belakang. Presentase lemak tubuh adalah presentase massa lemak tubuh terhadap berat badan. Lemak visceral adalah lemak di bagian dalam tubuh yang melindungi organ-organ dalam yang vital dan terdapat pada abdomen. Biasanya batang tubuh yang besar digambarkan dalam jumlah lemak visceral yang besar pula selain juga berhubungan dengan tinggi badan. Distribusi lemak lansia biasanya berupa lemak subkutan yang dideposit di bawah batang tubuh. Jaringan lemak visceral di abdominal meningkat rata-rata 61% pada pria dan 66% pada wanita berusia 20-39 tahun dibandingakan dengan lansia di atas 60 tahun.
Tabel Perbandingan Komposisi Tubuh pada Dewasa Muda dan Lansia
Komponen
Usia 20-25 tahun
Usia 70-75 tahun
Protein
19%
12%
Air
61%
53%
Mineral
6%
5%
Lemak
14%
30%
Tabel Perubahan Komposisi Tubuh akibat Penuaan
Bagian Tubuh
Perubahan yang Terjadi
Tulang
Penurunan total kalsium tubuh
Penurunan densitas tulang
Meningkatnya kekeroposan tulang
Otot
Menurunnya total kalium tubuh
Menurunnya cairan tubuh
Menurunnya massa otot
Menurunnya presentase massa tubuh
Menurunnya kualitas otot
Meningkatnya volume jaringan ikat
Menurunnya total nitrogen dan protein tubuh.
Lemak
Meningkatnya total lemak tubuh
Meningkatnya presentase massa tubuh
Meningkatnya deposit lemak di sentral dan visceral.

Komposisi tubuh saya menurut TANITA Body composition Analyzer
Result
Weight : 73,7 kg
Fat % : 25, 2 %
Fat Mass : 18,6 g
Ffm : 55,1 kg
Muscle Mass :52, 2 kg
Tbw : 35,2ckg
Tbw %  : 47,8 %
Bone Mass : 2,9 kg
Bmr  : 6761 kj, 1616 kcal
Metabolic Age : 34
Visceral fat Rating : 8
Bmi : 24,1

VO2Max
VO2Max adalah volume oksigen maksimum yang dapat digunakan permenit. VO2Max adalah kecepatan pemakaian oksigen dalam metabolisme aerob maksimum. VO2Max merupakan daya tangkap aerobik maksimal menggambarkan jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi persatuan waktu oleh seseorang selama latihan atau tes, dengan latihan yang makin lama makin berat sampai kelelahan, ukurannya disebut VO2Max.
Volume O2 Max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau mililiter/menit/kg berat badan. Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk mengubah makanan menjadi ATP yang siap dipakai untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istirahat. Sel otot yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen dan menghasilkan CO2.
Kapasitas VO2Max
Dalam olahraga istilah VO2Max tentu bukanlah asing.VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. VO2Max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan.
Kita perlu ketahui juga faal dari tubuh manusia. Setiap sel membutuhkan oksigen untuk mengubah energi makanan menjadi ATP (Adenosine Triphosphate) yang siap pakai untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istrahat. Sel otot yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen. Sel otot membutuhkan banyak oksigen dan menghasilkan CO2. Kebutuhan akan Oksigen dan menghasilkan CO2 dapat diukur melalui pernafasan kita.
Tingkat Kebugaran dapat diukur dari volume Anda dalam mengkonsumsi oksigen saat latihan pada volume dan kapasitas maksimum. Kelelahan atlet yang dirasakan akan menyebabkan turunnya konsentrasi sehingga tanpa konsentrasi yang prima terhadap suatu permainan, sudah hampir dipastikan kegagalan yang akan diterima.
Cepat atau lambatnya kelelahan oleh seorang atlet dapat diperkirakan dari kapasitas aerobik atlet yang kurang baik. Kapasitas aerobik menunjukkan kapasitas maksimal oksigen yang dipergunakan oleh tubuh (VO2Max). Dan seperti kita tahu, oksigen merupakan bahan bakar tubuh kita. Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan.
Dan semakin banyak oksigen yang diasup/diserap  oleh tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat  sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit. VO2Max diukur dalam banyaknya oksigen dalam liter per menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2Max, seorang atlet yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa.
Rumus sederhana untuk mengetahui VO2Maxnya adalah : Jarak yang ditempuh dalam meter – 504.9) / 44.73. Contoh : atlet melaksanakan Cooper Test  dengan lari selama 12 menit, jarak yang dicapai (2600 meter – 504.9) dibagi 44.73 = 46.83881 mls/kg/min. Nah bila anda menghitungnya memakai MS Exel penulisannya adalah = SUM(2600-504.9)/44.73.

Hasil Vo2max
No
1
Nama
Bramanda Oktavio
Umur
20
Level
6
Balikan
3
VO2MAX
33.6
Ket
Fair
L/P
Laki laki











 

 

 


 

BAB 3

PENUTUP


Kesimpulan

Pemenuhan kebutuhan gizi,kalori pada remaja sangat bermanfaat bagi peningkatan otak ( intelegensi ), bagi tumbuh kembangnya dan juga sangat menunjang dalam aktivitasnya sehari-hari. Karena dengan pemenuhan kebutuhan gizi, kalori diharapkan nantinya kebutuhan dan kesehatan pada manusia bisa meningkat dan tidak mengalami obesitas.
Pada umumnya komposisi tubuh manusia terdiri dari 50-60% air, 40% bahan kering. Bahan kering ini terbagi lagi menjadi mineral 15%, karbohidrat yang kurang dari 5%, dan lemak 40%.  Pada usia 70 tahun, lansia sudah kehilangan 40% lean body mass atau massa bebas lemak mereka dibandingakn dengan ketika mereka muda. Individu yang berusia 70 tahun juga mengalami penurunan total air tubuh dan massa tulang. Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh merupakan salah satu hal yang harus diwaspadai pada lansia.
Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa kondisi VO2Max sangat mempengaruhi tingkat kebugaran setiap orang untuk dapatmenjalankan aktivitas sehari-hari terutama bagi atlet guna meraih prestasimaksimal. Latihan teratur dan terprogram harus dilakukan untuk menjagaVO2max karena dengan berhenti berlatih, kondisi manusia akan menurun dalam waktu tertentu.









DAFTAR PUSTAKA


Cahyanto, A. 2014. Pengaruh Circuit Training Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Dan VO2Max Dalam Permainan Sepakbola. Lampung: Universitas Lampung ( Diakses: 03 Desember 2015).

Hariyanta I, Parwata I dan Wahyuni N. 2014. Pengaruh Circuit Training Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Dan VO2Max. Singaraja: E-Jurnal IKOM Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan. Vol I.

Noy, R.S. 2014. Pelatihan Lari sirkuit 2x10 Menit Dan Pelatihan Lari Kontinyu 2x10 Menit Dapat Meningkatkan VO2Max Taekwondoin Putra Kabupaten Manggarai-NTT. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana

Levine, B.D. 2007. VO2max: What Do We Know, and What Do We Still Need to Know. J. Physiol.586

Nugroho Sigit. 2007. Pengaruh Latihan Sirkuit (Circuit Training) Terhadap Daya Tahan Aerobik (Vo2 Max) Mahasiswa PKO Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri Yogyakarta . Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Pearce, E., 1995. Anatomi dan Fisiologis Untuk Paramedis. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Rhonda M. Jones, 2008; terj. D. Lyrawati, 2009. Circulation. Bethesda: MD USA
Schalm, 1975. Veterinary Hematology, 3th ed. Lea and Febriger Philadelphia.
Siswanto. 2008. Bahan Ajar Fisiologi. Laboratorium Fisiologi Universitas Udayana. Denpasar.
Sturkie, P. D. 1976. Blood Physical Characterictic, Formed, Element, Hemoglobin, and Coagulation. In : Avian Physiology 3th ed. Springerverleg, New York.
Sugiarto, K. 2002. Kadar Hemoglobin dan Jumlah Sel Darah Merah pada Berbagai Itik Lokal. Skripsi. Fakultas Peternakan UNSOED, Purwokerto.
Widman, Frances, K. 1987. Tinjauan Hasil Tes Pemeriksaan Laboratorium, Jakarta.




No comments:

Post a Comment

Teori Belajar Behaviorism Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Tingkat SMP

BAB I P ENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas individu yang melakukan belajar, yaitu proses kerja faktor inter...