BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gerak
Lokomotor adalah gerakan berpindah tempat, dimana bagian tubuh tertentu
bergerak atau berpindah tempat. Gerak dasar lokomotor merupakan
salah satu domain dari gerak dasar fundamental (fundamental basic movement), Keterampilan
lokomotor didefinisikansebagai
keterampilan berpindahnya individu dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sebagian besar keterampilan lokomotor berkembang dari hasil
dari tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan pengalaman juga penting
untuk mencapai kecakapan yang matang.
Keterampilan
lokomotor misalnya berlari cepat,
mencongklang, meluncur, dan melompat lebih sulit dilakukan karena merupakan
kombinasi dari pola-pola gerak dasar yang lain. Keterampilan lokomotor
membentuk dasar atau landasan koordinasi gerak kasar (gross skill) dan
melibatkan gerak otot besar.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa
itu learning dan motor learning ?
2.
Apa
itu kemampuan gerak lokomotor ?
3.
Mengapa
perlu adanya motor learning dalam belajar gerak lokomotor pada anak ?
4.
Bagaimana
cara melakukan belajar gerak dalam kemampuan gerak lokomotor ?
1.3.
Tujuan Penulisan
Untuk
mengetahui kemampuan gerak lokomotor dan perbedaan learning dengan motor
learning
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Learning, Motor
Learning, Gerak
Lokomotor
(Tafiardi, 2005) Sejalan dengan itu, Onno W. Purbo (dalam
Amin, 2004) menjelaskan bahwa istilah dalam learning adalah segala teknologi
yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi
elektronik internet. Internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif, dan
CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan. Pengajaran boleh
disampaikan pada waktu yang sama (synchronously) ataupun pada waktu yang
berbeda (asynchronously).
Komentar : bahwa learning merupakan proses pengajaran
secara teknologi untukdissmpaikan lalu digabungkan dengan proses pembelajaran
dengan penyampaian dan praktikum.
Secara lebih singkat william Horton mengemukakan bahwa
(dalam Sembel, 2004) e-learning merupakan kegiatan pembelajaran berbasis web
(yang bisa diakses dari internet). Tidak jauh berbeda dengan itu Brown, 2000
dan Feasey, 2001 (dalam siahaan, 2002) secara sederhana mengatakan bahwa learning
merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN)
sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitas yang didukung oleh
berbagai bentuk layanan belajar lainnya.
Berdasarkan diatas dapat saya simpulkan bahwa learning
adalah prose pembelajaran secara maju menggunkan teknologi maupun prses
pembelajaran dengan penyampaian menggunakan teknologi yang diambungkan dengan
perangkat internet maupun langsung diprakteka.
Motor learning berasal dari bahasa inggris yang terdiri
dari dua kata, yakni: motor dan learning. Motor artinya gerak dan Learning
adalah belajar. Jadi secara harafiah motor learning adalah belajar gerak, yang
selanjutnya akan dipakai pengertian tersebut dalam penulisan ini. Namun para
ilmuan olahraga dalam menjelaskannya tidak hanya pada pengertian kata saja
tetapi dijelaskan tentang maknanya.
Menurut Richard (2001:3) motor learning dibagi menjadi empat
yaitu skill, motor skill, action, and movement. Namun dalam klasifikasi itu
dapat dicermati keterampilan yang baik dapat terbentuk karena ada gerakan yang
terampil, dan gerakan yang terampil dapat terjadi karena ada aksi, aksi ini
timbul karena ada pergerakan. Keempat factor ini dapat terbentuk disebabkan
oleh aktivitas fisiologos manusia yang meliputi alat-alat gerak tubuhyang
terdiri dari otot sebagai penggerak aktif, tulang sebagai penggerak pasif dan
saraf sebagai pengatur gerak.
Menurut Schmidt (1988: 346) Motor Learning adalah
serangkaian proses internal berkaitan dengan praktek atau pengalaman yang akan
membentuk perubahan permanent relative terhadap kemampuan untuk merespons.
Selanjutnya, Poole (1991: 45) Motor Learning adalah hanya mengajar nauromuscular
sistem untuk melaksanakan suatu tugas yang spesifik dengan pertunjukan yang
dapat direproduksi secara konsisten. Jadi pengertian motor learning ini
beraneka ragam, dan berdasarkan pendapat para ahli diatas dapatlah dirumuskan
motor learning yang diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu belajar gerak
adalah: suatu proses pembentukan sistematika kognitif tentang gerak yang
kemudian diaplikasikan dalam psikomotor mulai dari tingkat keterampilan gerak
yang sederhana ke keterampilan gerak yang kompleks sebagai gambaran fisiologis
yang dapat membentuk psikologis untuk mencapai otomatisasi gerak.
Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000: 20) menyatakan
bahwa kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke
tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti lompat dan loncat.
Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skipping, melompat, meluncur
dan lari seperti kuda berlari (gallop).
Komentar : bahwa motor learning ialah kemampuan lokomotor
yang harus menggunakan anggota tubuh secara memindahkan tbuh dari satu tempat
ke tempat lain agar dapat bergerak secara leluasa.
Berdasarkan diatas dapat saya simpulkan bahwa motor
learning ialah kemampuan seorang yang harus menggunkan anggota tubuh atas
sampai bawah agar kesanya anggota keseluruhan dapat bergerak yang sesuai yang
diiingkan.
Gerak
lokomotor adalah gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain.
Macam-macam gerak lokomotor, yaitu : lari, lompat, loncat, leaping, jingkat,
menderap, sliding, skiping,rolling,dan memanjat. Bentuk-bentuk latihan gerak
lokomotor, Kembangkan setiap macam gerak lokomotor ini, dengan mengembangkan
tema-tema sesuai konsep dari Laban; misalnya, dikaitkan dengan konsep tubuh
atau bagian tubuh, konsep ruang, konsep usaha, dan konsep keterhubungan.
2.2 Peran motor learning dan tahapan belajar gerak lokomotor
Belajar gerak diambil dari
kata serapan Motor Learning, dari konteks ini didapatkan pengertian bahwa
belajar gerak berhubungan dengan faktor-faktor organismik dan situasional yang
berkenaan dengan peningkatan untuk menunjukkan gerakan muscular (muscular
movement). Belajar gerak atau motor learning juga diterjemahkan menjadi kata
belajar belajar motorik. Penterjemahan ini mengacu dari segi kaidah serapan
bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia. Tetapi secara kaidah, serapan haruslah
dapat dimaknai tidak janggal dalam pengucapan ataupun penangkapan makna,
sehingga terjemahan belajar motorik, atau belajar motor tidak dipakai karena
tidak sesuai dengan rasa kebahasaannya.
Kemudian secara pengertian dari pembahasan kebahasaan motor learning atau
dalam terjemahannya menjadi belajar gerak adalah suatu tindakan belajar pada
umumnya. Belajar merupakan sesuatu yang kompleks, oleh sebab itu pengertiannya
dapat diterjemahkan menjadi berbagai ragam pengertian. Jika dipandang dari
bentuk hasil akhir, belajar adalah suatu hasil dari capaian atau perolehan
sebagai akibat adanya pengalaman dalam interaksi edukatif. Sebagai contoh
adalah adanya perubahan perilaku dan sifat-sifat sebagai hasil belajar. Belajar
juga bisa dipandang sebagai fungsi jika dilihat dari adalah pengaruh yang dapat
dimunculkan dari terjadinya interaksi edukatif, misalnya mengerjakan tugas
berlangsung sebagai cara meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas.
Intruksi verbal adalah bentuk lain dari auditori (belajar dengan cara
mendengar), siswa dengan kemampuan audiori tentu akan lebih mudah menangkap
pesan dari intruksi verbal. Berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam intruksi
verbal adalah tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan bicara. Intruksi
verbal merupakan bagian dari sebuah kondisi eksternal yang berfungsi sebagai
stimulus. Intruksi verbal atau pemberian penjelasan gerak, dengan tujuan untuk
memberikan penjelasan sesuatu hal yang baru, yang diberikan oleh guru atau
pelatih. Sebaiknya penjelasan diberikan dengan singkat, jelas dan dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Penjelasan sebaiknya langsung tepat
mengenai unsur-unsur pokok dari suatu gerakan, urutan gerakan dan kunci-kunci
cara melaksanakan.
2.3 Cara melakukan atau tahapan belajar gerak dalam gerak lokomotor
a. Berjalan
jalan adalah
aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, pada
saat kaki melakukan pergantian langkah salah satu kaki tetap menumpu pada dasar
pijakan. Dengan konsep di atas, berjalan dapat dilakukan dengan kaki, dengan
tangan, dengan kaki dan tangan, dengan tubuh; demikian juga arahnya, ke depan
dan ke belakang, ke samping kiri dan kanan, dalam hal usaha, bisa cepat,
lambat, keras, perlahan, terhenti-henti, berkelanjutan; dalam hal
keterhubungan, bisa di sekitar ruangan, di sekitar teman sendiri, melintasi
atau melangkahi alat, dsb.
Berlari
Berlari adalah
aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, pada
saat kaki melakukan pergantian langkah badan dalam keadaan melayang di udara.
Aplikasikan konsep-konsep di atas, sesuai dengan tema berlari.
c. Berjingkat
Berjingkat adalah
aktivitas memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain dengan
menggunakan satu kaki, menumpu dan mendarat menggunakan satu kaki, sedangkan
satu kaki yang lain ditekuk pada bagian lutut sehingga tidak menyentuh tanah.
Keterampilan berjingkat selain sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
juga sering digunakan dalam aktivitas motorik pada beberapa cabang olahraga
seperti lompat jangkit, sepak bola, bola voli dan bola basket
Meloncat
Meloncat adalah
gerakan memindahkan tubuh dengan menggunakan dua atau satu kaki tumpu dari satu
ketinggian dan mendarat tidak harus menggunakan kaki.
e. Menderap
Menderap
atau mencongkang adalah gerakan berjalan dipadukan dengan lompat (leaping),
arah dapat ke depan maupun ke belakang. Gerakan ini seperti kuda pada saat
berlari kencang (menderap), tetapi hanya dilakukan dengan menggunakan dua kaki.
f.
Merayap
Merayap adalah
gerakan yang dilakukan dengan posisi tubuh telungkup di atas permukaan, tangan
dan kaki kiri atau kanan digerakkan maju secara bersama-sama, kemudian kaki
mendorong tubuh ke depan, dan kepala sedikit diangkat untuk melihat ke depan.
g. Memanjat
Memanjat
adalah gerakan ke atas atau ke bawah dengan menggunakan kedua tangan dan kaki.
Biasanya anggota tubuh bagian atas sebagai alat kontrol utama agar tidak jatuh
.
menurut Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000: 20) menyatakan bahwa
kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam
objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi
bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Manipulasi objek jauh lebih
unggul daripada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata, yang mana cukup penting
untuk item : berjalan (gerakan langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan
manipulatif terdiri dari:
- Gerakan mendorong (melempar,
memukul, menendang).
b- Gerakan menerima (menangkap) objek adalah kemampuan penting yang dapat
diajarkan dengan menggunakan bola
yang terbuat bantalan karet (bola medisin) atau macam : bola yang lain.
- Gerakan memantul-mantulkan bola
atau menggiring bola.
Gerakan manipulatif adalah keterampilan motorik yang melibatkan penguasaan
terhadap objek di luar tubuh oleh tubuh atau bagian tubuh. Dilihat dari
jenisnya, keterampilan manipulatif dibedakan menjadi tiga bagian,
yaitu:Menjauhkan obyek: melempar, memukul, menendang.
Menambah penguasaan: menangkap, mengumpulkan, mengambil.
Bergerak bersama: membawa, memantul-mantulkan (dribbling).
a. Menggelindingkan Benda
Menggelindingkan benda dapat berupa benda bulat seperti bola, atau benda
yang berbentuk lingkaran, seperti cakram, ban sepeda dan sebagainya. Guru harus
memilih benda-benda tersebut yang berat dan ukurannya sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan motoriknya.
b. Melempar
Melempar merupakan gerak manupulatif untuk menjauhkan obyek dari tubuh
dengan menggunakan satu atau dua tangan.
c. Menangkap
Menangkap adalah keterampilan gerak dasar manipulatif untuk menghentikan
momentum suatu obyek dengan menggunakan tangan.Menangkap biasanya dipengaruhi
oleh kemampuan visual untuk mengikuti gerakan obyek.
d. Menendang
Menendang adalah keterampilan gerak manipulatif di mana kaki digunakan
untuk memukul obyek. Latihan menendang dapat dilakukan dengan dua bentuk, yaitu
menendang obyek yang ada di tanah, dan menendang obyek dengan cara voli (obyek
masih berada di udara).
e. Menggiring
Menggiring bola adalah keterampilan gerak manipulatif yang menggunakan
koordinasi antara mata-kaki dan mata-tangan untuk membawa bola dari satu tempat
ke tempat yang lain. Dalam permainan sepak bola menggiring bola dilakukan
dengan menggunakan kaki, sedangkan dalam permainan bola basket menggiring bola
dilakukan dengan menggunakan tangan dengan jalan bola dipantul-pantulkan ke
lantai.
f. Memukul
Memukul adalah suatu aksi menggunakan satu atau dua tangan atau suatu alat
untuk mendorong (memberikan daya pada) suatu obyek.Anak-anak kelas satu dan dua
masih sulit memukul benda bergerak, dan memukul menggunakan tongkat yang bulat,
karena kesadaran visualnya masih rendah.Untuk melatih keterampilan memukul
sebaiknya menggunakan alat pemukul yang pipih dengan permukaan untuk memukul
lebar, sedangkan bola yang digunakan sebaiknya bola yang ringan.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pendapat di
atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan gerak dasar ada tiga jenis yaitu
lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. Kemampuan gerak merupakan
keterampilan yang penting di dalam kehidupan sehari-hari maupun di dalam
pendidikan jasmani sehingga didukung dengan teori dasar learning dan motor
learning yang dapat memberkembangkan sistem gerak dasar yang berhatap oleh anak
Dengan kata lain kemampuan gerak dasar harus dimiliki oleh anak, karena gerak
merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk melaksanakan kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Dennison, E. (2004). Brain Gym Teacher’s Edition Revised.
Edu-Kinesthetics, Inc. Ventura, California.
Depkes RI. 2003. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut
bagi Petugas Kesehatan. Depkes :Jakarta
Depkes RI. 2003. Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan
di Kelompok Lanjut Usia. Depkes :Jakarta
Dublin, L. and Cross, J., Implementing Learning: Getting
the Most from Your Elearning Investment, the ASTD International Conference, May
2003.
Graham, George; Holt, Shirley Ann; Parker, Melissa. 2007
(7th Ed.): Children Moving, A Reflective Approach to Teaching Physical
Education. California, Mayfield Pub. Co.
Mahendra, Agus. 2007. Implementasi Model Pendidikan
Gerak. Buku Ajar. FPOK – UPI. Bandung.
Mutohir, C. (2004). Perkembangan Motorik Pada Masa
Anak-ank. Proyek Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Olahraga. Depdiknas.
Romi Satria Wahono, Sistem eLearning Berbasis Model
Motivasi Komunitas, Jurnal Teknodik No. 21/XI/TEKNODIK/AGUSTUS/2007, Agustus
2007
Sugiyanto, perkembangan dan belajar motorik; jakarta:
Universitas Terbuka,2005
Sujiono, B.Dkk. (2005).Metode pengembangan Fisik.
Universitas Terbuka. Jakarta.
Wall, Jennifer and Murray, Nancy. 1994. Children &
Movement, Physical Education in The Elementary School. Dubuque, Iowa, WM.C.
Brown and Benchmark.
How To Make Money On Online Casinos - Work4Life
ReplyDeleteMoney Making. 바카라 Moneymaking หาเงินออนไลน์ is the process of making money from gaming online, where you can win real money with a 온카지노 casino, whether you're playing slots,