Saturday, May 16, 2020

KEMAMPUAN GERAK LOKOMOTOR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang 

Gerak Lokomotor adalah gerakan berpindah tempat, dimana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat. Gerak dasar lokomotor merupakan salah satu domain dari gerak dasar fundamental (fundamental basic movement), Keterampilan lokomotor didefinisikansebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu tempat ke tempat yang lain. Sebagian besar keterampilan lokomotor berkembang dari hasil dari tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan pengalaman juga penting untuk mencapai kecakapan yang matang.
Keterampilan lokomotor misalnya berlari cepat, mencongklang, meluncur, dan melompat lebih sulit dilakukan karena merupakan kombinasi dari pola-pola gerak dasar yang lain. Keterampilan lokomotor membentuk dasar atau landasan koordinasi gerak kasar (gross skill) dan melibatkan gerak otot besar.

1.2.   Rumusan Masalah

1.      Apa itu learning dan motor learning ?
2.      Apa itu kemampuan gerak lokomotor ?
3.      Mengapa perlu adanya motor learning dalam belajar gerak lokomotor pada anak ?
4.      Bagaimana cara melakukan belajar gerak dalam kemampuan gerak lokomotor ?

1.3.   Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui kemampuan gerak lokomotor dan perbedaan learning dengan motor learning

BAB II

 PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Learning, Motor Learning, Gerak Lokomotor


(Tafiardi, 2005) Sejalan dengan itu, Onno W. Purbo (dalam Amin, 2004) menjelaskan bahwa istilah dalam learning adalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif, dan CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan. Pengajaran boleh disampaikan pada waktu yang sama (synchronously) ataupun pada waktu yang berbeda (asynchronously).
Komentar : bahwa learning merupakan proses pengajaran secara teknologi untukdissmpaikan lalu digabungkan dengan proses pembelajaran dengan penyampaian dan praktikum.
Secara lebih singkat william Horton mengemukakan bahwa (dalam Sembel, 2004) e-learning merupakan kegiatan pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari internet). Tidak jauh berbeda dengan itu Brown, 2000 dan Feasey, 2001 (dalam siahaan, 2002) secara sederhana mengatakan bahwa learning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitas yang didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya.
Berdasarkan diatas dapat saya simpulkan bahwa learning adalah prose pembelajaran secara maju menggunkan teknologi maupun prses pembelajaran dengan penyampaian menggunakan teknologi yang diambungkan dengan perangkat internet maupun langsung diprakteka.
Motor learning berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari dua kata, yakni: motor dan learning. Motor artinya gerak dan Learning adalah belajar. Jadi secara harafiah motor learning adalah belajar gerak, yang selanjutnya akan dipakai pengertian tersebut dalam penulisan ini. Namun para ilmuan olahraga dalam menjelaskannya tidak hanya pada pengertian kata saja tetapi dijelaskan tentang maknanya.
Menurut Richard (2001:3) motor learning dibagi menjadi empat yaitu skill, motor skill, action, and movement. Namun dalam klasifikasi itu dapat dicermati keterampilan yang baik dapat terbentuk karena ada gerakan yang terampil, dan gerakan yang terampil dapat terjadi karena ada aksi, aksi ini timbul karena ada pergerakan. Keempat factor ini dapat terbentuk disebabkan oleh aktivitas fisiologos manusia yang meliputi alat-alat gerak tubuhyang terdiri dari otot sebagai penggerak aktif, tulang sebagai penggerak pasif dan saraf sebagai pengatur gerak.
Menurut Schmidt (1988: 346) Motor Learning adalah serangkaian proses internal berkaitan dengan praktek atau pengalaman yang akan membentuk perubahan permanent relative terhadap kemampuan untuk merespons. Selanjutnya, Poole (1991: 45) Motor Learning adalah hanya mengajar nauromuscular sistem untuk melaksanakan suatu tugas yang spesifik dengan pertunjukan yang dapat direproduksi secara konsisten. Jadi pengertian motor learning ini beraneka ragam, dan berdasarkan pendapat para ahli diatas dapatlah dirumuskan motor learning yang diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu belajar gerak adalah: suatu proses pembentukan sistematika kognitif tentang gerak yang kemudian diaplikasikan dalam psikomotor mulai dari tingkat keterampilan gerak yang sederhana ke keterampilan gerak yang kompleks sebagai gambaran fisiologis yang dapat membentuk psikologis untuk mencapai otomatisasi gerak.
Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000: 20) menyatakan bahwa kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skipping, melompat, meluncur dan lari seperti kuda berlari (gallop).
Komentar : bahwa motor learning ialah kemampuan lokomotor yang harus menggunakan anggota tubuh secara memindahkan tbuh dari satu tempat ke tempat lain agar dapat bergerak secara leluasa.
Berdasarkan diatas dapat saya simpulkan bahwa motor learning ialah kemampuan seorang yang harus menggunkan anggota tubuh atas sampai bawah agar kesanya anggota keseluruhan dapat bergerak yang sesuai yang diiingkan.
        Gerak lokomotor adalah gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain. Macam-macam gerak lokomotor, yaitu : lari, lompat, loncat, leaping, jingkat, menderap, sliding, skiping,rolling,dan memanjat. Bentuk-bentuk latihan gerak lokomotor, Kembangkan setiap macam gerak lokomotor ini, dengan mengembangkan tema-tema sesuai konsep dari Laban; misalnya, dikaitkan dengan konsep tubuh atau bagian tubuh, konsep ruang, konsep usaha, dan konsep keterhubungan.

2.2  Peran motor learning dan tahapan belajar gerak lokomotor

            Belajar gerak diambil dari kata serapan Motor Learning, dari konteks ini didapatkan pengertian bahwa belajar gerak berhubungan dengan faktor-faktor organismik dan situasional yang berkenaan dengan peningkatan untuk menunjukkan gerakan muscular (muscular movement). Belajar gerak atau motor learning juga diterjemahkan menjadi kata belajar belajar motorik. Penterjemahan ini mengacu dari segi kaidah serapan bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia. Tetapi secara kaidah, serapan haruslah dapat dimaknai tidak janggal dalam pengucapan ataupun penangkapan makna, sehingga terjemahan belajar motorik, atau belajar motor tidak dipakai karena tidak sesuai dengan rasa kebahasaannya.
Kemudian secara pengertian dari pembahasan kebahasaan motor learning atau dalam terjemahannya menjadi belajar gerak adalah suatu tindakan belajar pada umumnya. Belajar merupakan sesuatu yang kompleks, oleh sebab itu pengertiannya dapat diterjemahkan menjadi berbagai ragam pengertian. Jika dipandang dari bentuk hasil akhir, belajar adalah suatu hasil dari capaian atau perolehan sebagai akibat adanya pengalaman dalam interaksi edukatif. Sebagai contoh adalah adanya perubahan perilaku dan sifat-sifat sebagai hasil belajar. Belajar juga bisa dipandang sebagai fungsi jika dilihat dari adalah pengaruh yang dapat dimunculkan dari terjadinya interaksi edukatif, misalnya mengerjakan tugas berlangsung sebagai cara meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas.
Intruksi verbal adalah bentuk lain dari auditori (belajar dengan cara mendengar), siswa dengan kemampuan audiori tentu akan lebih mudah menangkap pesan dari intruksi verbal. Berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam intruksi verbal adalah tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan bicara. Intruksi verbal merupakan bagian dari sebuah kondisi eksternal yang berfungsi sebagai stimulus. Intruksi verbal atau pemberian penjelasan gerak, dengan tujuan untuk memberikan penjelasan sesuatu hal yang baru, yang diberikan oleh guru atau pelatih. Sebaiknya penjelasan diberikan dengan singkat, jelas dan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Penjelasan sebaiknya langsung tepat mengenai unsur-unsur pokok dari suatu gerakan, urutan gerakan dan kunci-kunci cara melaksanakan.

2.3 Cara melakukan atau tahapan belajar gerak dalam gerak lokomotor

a.       Berjalan
                      jalan adalah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, pada saat kaki melakukan pergantian langkah salah satu kaki tetap menumpu pada dasar pijakan. Dengan konsep di atas, berjalan dapat dilakukan dengan kaki, dengan tangan, dengan kaki dan tangan, dengan tubuh; demikian juga arahnya, ke depan dan ke belakang, ke samping kiri dan kanan, dalam hal usaha, bisa cepat, lambat, keras, perlahan, terhenti-henti, berkelanjutan; dalam hal keterhubungan, bisa di sekitar ruangan, di sekitar teman sendiri, melintasi atau melangkahi alat, dsb.

             Berlari
                    Berlari adalah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain, pada saat kaki melakukan pergantian langkah badan dalam keadaan melayang di udara. Aplikasikan konsep-konsep di atas, sesuai dengan tema berlari.

            c.       Berjingkat
                Berjingkat adalah aktivitas memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan satu kaki, menumpu dan mendarat menggunakan satu kaki, sedangkan satu kaki yang lain ditekuk pada bagian lutut sehingga tidak menyentuh tanah. Keterampilan berjingkat selain sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari juga sering digunakan dalam aktivitas motorik pada beberapa cabang olahraga seperti lompat jangkit, sepak bola, bola voli dan bola basket
        
 Meloncat
                    Meloncat adalah gerakan memindahkan tubuh dengan menggunakan dua atau satu kaki tumpu dari satu ketinggian dan mendarat tidak harus menggunakan kaki.
            e.       Menderap
                            Menderap atau mencongkang adalah gerakan berjalan dipadukan dengan lompat (leaping), arah dapat ke depan maupun ke belakang. Gerakan ini seperti kuda pada saat berlari kencang (menderap), tetapi hanya dilakukan dengan menggunakan dua kaki.
             f.       Merayap
                    Merayap adalah gerakan yang dilakukan dengan posisi tubuh telungkup di atas permukaan, tangan dan kaki kiri atau kanan digerakkan maju secara bersama-sama, kemudian kaki mendorong tubuh ke depan, dan kepala sedikit diangkat untuk melihat ke depan.
            g.   Memanjat
                        Memanjat adalah gerakan ke atas atau ke bawah dengan menggunakan kedua tangan dan kaki. Biasanya anggota tubuh bagian atas sebagai alat kontrol utama agar tidak jatuh .
menurut Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000: 20) menyatakan bahwa kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Manipulasi objek jauh lebih unggul daripada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata, yang mana cukup penting untuk item : berjalan (gerakan langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari:
-  Gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang).
b- Gerakan menerima (menangkap) objek adalah kemampuan penting yang dapat diajarkan dengan       menggunakan bola yang terbuat bantalan karet (bola medisin) atau macam : bola yang lain.
-  Gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola.
Gerakan manipulatif adalah keterampilan motorik yang melibatkan penguasaan terhadap objek di luar tubuh oleh tubuh atau bagian tubuh. Dilihat dari jenisnya, keterampilan manipulatif dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:Menjauhkan obyek: melempar, memukul, menendang.
Menambah penguasaan: menangkap, mengumpulkan, mengambil.
Bergerak bersama: membawa, memantul-mantulkan (dribbling).
a.       Menggelindingkan Benda
Menggelindingkan benda dapat berupa benda bulat seperti bola, atau benda yang berbentuk lingkaran, seperti cakram, ban sepeda dan sebagainya. Guru harus memilih benda-benda tersebut yang berat dan ukurannya sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan motoriknya.
b.      Melempar
Melempar merupakan gerak manupulatif untuk menjauhkan obyek dari tubuh dengan menggunakan satu atau dua tangan.
c.       Menangkap
Menangkap adalah keterampilan gerak dasar manipulatif untuk menghentikan momentum suatu obyek dengan menggunakan tangan.Menangkap biasanya dipengaruhi oleh kemampuan visual untuk mengikuti gerakan obyek.
d.      Menendang
Menendang adalah keterampilan gerak manipulatif di mana kaki digunakan untuk memukul obyek. Latihan menendang dapat dilakukan dengan dua bentuk, yaitu menendang obyek yang ada di tanah, dan menendang obyek dengan cara voli (obyek masih berada di udara).
e.       Menggiring
Menggiring bola adalah keterampilan gerak manipulatif yang menggunakan koordinasi antara mata-kaki dan mata-tangan untuk membawa bola dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam permainan sepak bola menggiring bola dilakukan dengan menggunakan kaki, sedangkan dalam permainan bola basket menggiring bola dilakukan dengan menggunakan tangan dengan jalan bola dipantul-pantulkan ke lantai.
f.       Memukul
Memukul adalah suatu aksi menggunakan satu atau dua tangan atau suatu alat untuk mendorong (memberikan daya pada) suatu obyek.Anak-anak kelas satu dan dua masih sulit memukul benda bergerak, dan memukul menggunakan tongkat yang bulat, karena kesadaran visualnya masih rendah.Untuk melatih keterampilan memukul sebaiknya menggunakan alat pemukul yang pipih dengan permukaan untuk memukul lebar, sedangkan bola yang digunakan sebaiknya bola yang ringan.


BAB III

KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan


            Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan gerak dasar ada tiga jenis yaitu lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. Kemampuan gerak merupakan keterampilan yang penting di dalam kehidupan sehari-hari maupun di dalam pendidikan jasmani sehingga didukung dengan teori dasar learning dan motor learning yang dapat memberkembangkan sistem gerak dasar yang berhatap oleh anak Dengan kata lain kemampuan gerak dasar harus dimiliki oleh anak, karena gerak merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA


Dennison, E. (2004). Brain Gym Teacher’s Edition Revised. Edu-Kinesthetics, Inc. Ventura, California.
Depkes RI. 2003. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan. Depkes :Jakarta
Depkes RI. 2003. Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Lanjut Usia. Depkes :Jakarta
Dublin, L. and Cross, J., Implementing Learning: Getting the Most from Your Elearning Investment, the ASTD International Conference, May 2003.
Graham, George; Holt, Shirley Ann; Parker, Melissa. 2007 (7th Ed.): Children Moving, A Reflective Approach to Teaching Physical Education. California, Mayfield Pub. Co.
Mahendra, Agus. 2007. Implementasi Model Pendidikan Gerak. Buku Ajar. FPOK – UPI. Bandung.
Mutohir, C. (2004). Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-ank. Proyek Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Olahraga. Depdiknas.
Romi Satria Wahono, Sistem eLearning Berbasis Model Motivasi Komunitas, Jurnal Teknodik No. 21/XI/TEKNODIK/AGUSTUS/2007, Agustus 2007
Sugiyanto, perkembangan dan belajar motorik; jakarta: Universitas Terbuka,2005
Sujiono, B.Dkk. (2005).Metode pengembangan Fisik. Universitas Terbuka. Jakarta.
Wall, Jennifer and Murray, Nancy. 1994. Children & Movement, Physical Education in The Elementary School. Dubuque, Iowa, WM.C. Brown and Benchmark.




1 comment:

  1. How To Make Money On Online Casinos - Work4Life
    Money Making. 바카라 Moneymaking หาเงินออนไลน์ is the process of making money from gaming online, where you can win real money with a 온카지노 casino, whether you're playing slots,

    ReplyDelete

Teori Belajar Behaviorism Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Tingkat SMP

BAB I P ENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas individu yang melakukan belajar, yaitu proses kerja faktor inter...