PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Bola basket adalah permainan yang
dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu terdiri dari lima orang
pemain. Tujuan permainan ini adalah membuat nilai sebanyak-banyaknya dengan
memasukan bola ke keranjang lawan dan mencegah pemain lawan membuat nilai atau
sebaliknya. Permainan bolabasket terdiri dari operan, mendribble bola.
Shooting, rebound, dll.
Ada beberapa keterampilan teknik dasar
permainan basket sebagai berikut:
melempar dan mengkap bola (passing), menggiring (dribbling),
lay-up (langka melayang), dan menembak (shooting). Keterampilan-keterampilan tersebut
harus dikuasai karena menjadi indikator keberhasilan dalam mempelajari
permainan basket
Metode pembelajaran dalam olahraga
basket ada 6 macam yaitu, metode bagian, metode keseluruhan, metode drill, metode pemecahan masalah, metode
ketepatan, metode kecepatan, metode distributed, dan metode massed practice.
Masalah
Bagaimana cara melatih teknik dasar
bola basketn dan prinsip latihan dan model latihanya?
Tujuan
Agar memahami dan menguasai teknik
dasar bola basket dengan luas dan erat dan dapat mengetahui ilmu dan teori
dalam bola basket dengan detail
PEMBAHASAN
Bola Basket
Bola basket adalah permainan yang
dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu terdiri dari lima orang
pemain. Tujuan permaina ini adalah membuat nilai sebanyak-banyaknya dengan
memasukan bola ke keranjang lawan dan mencegah pemain lawan membuat nilai atau
sebaliknya. Dalam memainkan bola pemain dapat
mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan
menggelinding atau mengiring bola ke segala arah dalam lapangan permainan. Oleh
karenanya keterampilan teknik dasar mutlak harus di kuasai
oleh seseorang pemain.
Teknik dasar
bola basket perlu dikuasai untuk menunjang permainan yang baik.
- Passing dan Catching (Mengoper dan Menangkap)
- Dribbling (menggiring bola)
- Shooting (menembakkan bola ke arah keranjang)
- Pivot (Berputar)
- Jump Stop
Ada beberapa keterampilan teknik dasar
permainan basket sebagai berikut:
melempar dan mengkap bola (passing), menggiring (dribbling), lay-up (langka
melayang), dan menembak (shooting).Rebound
<script data-ad-client="ca-pub-1295554508606189" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script data-ad-client="ca-pub-1295554508606189" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
1) Passing dan Catching
Passing berarti mengoper, sedangkan
catching artinya menangkap. Setiap pemula harus belajar mengenai cara mengoper
dan menangkap bola dengan temannya. Ingat, kemampuan mengoper dan menangkap harus
sama baiknya, tidak boleh hanya mahir sebagian. Dalam passing terdapat beberapa
teknik antara lain :
a. Chest pass (operan setinggi dada)
Operan ini dimulai dari memegang bola di
depan dada, kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar.
b. Bounce pass
(operan pantul)
Sama dengan chest pass, bedanya hanya
lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari
pengoper bola.
c. Overhead
pass (operan diatas kepala)
Operan dilakukan dengan kedua tangan
berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas.
d. Baseball
pass
Operan ini dilakukan di atas/belakang
kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh
yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak
terlalu akurat namun berguna pada fast break.
e. Behind the
back pass
Teknik gerakan behind the back pass
merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan
berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan
ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini
yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.
2) Dribbling
(menggiring bola)
Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble
antara lain:
• Kontrol pada
jari-jari tangan
• Mempertahankan tubuh
tetap rendah
• Kepala tegak
• Melatih kedua tangan
agar sama-sama memiliki dribble yang bagus
• Lindungi bola
(protect the ball)
Macam-macam dribble :
a.
Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum
dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa
pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
b.Low or
control dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain
dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap
rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan.
Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
c. High or
speed dribble
Ketika pemain berada di lapangan terbuka
dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble
ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan
membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble
tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola.
d.
Crossover dribble
Crossover dribble adalah gerakan
memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini
sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila
dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga.
e. Behind the
back dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika
pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan
dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang
tubuh.
f. Between the
legs dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk
memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki.
Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
g. Spin
dribble
Dribble ini dilakukan untuk mengganti
arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga
dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat dribble, dorong
bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
3) Shooting (menembak bola ke arah keranjang)
a. Set
shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada
permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan
mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila
memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
b. Lay-up
shoot
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada
jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat
tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
c. Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat
pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit
dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak
4) Cara
berputar (Pivot)
Pivot adalah gerakan memutar badan
dengan menggunakan salah satu kaki sebagai poros putaran (setelah kita menerima
bola). Ada tiga alternatif gerakan yang bisa dilakukan:
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar
bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan
bola)
5) Jump stop
Jump stop merupakan
sebuah gerak berhenti terkendali dan dengan menggunakan dua kaki. Jump stop
bisa digunakan pemain penyerang untuk memantapkan kaki yang akan dipakai untuk
pivot (poros), menghindari traveling, dan mempertahankan keseimbangan tubuh
dengan baik.
PRINSIP-PRINSIP
LATIHAN
OVERLOAD
1.
Passing
Melakukan
passing tunggal ataau berdua atau lebih dengan teman, Pertama-tama menggunakan
bahan stopwach. Kita mencoba passing ke arah tembok selama 1 menit atau 30
detik, catat berapa jumlah passingnya dan ulangi cara tersebut sampai
meningkat, kegiatan ini di lakukan maksimal 5 kali. Kita liat hasilnya sampai
bertambah.
2.
Lay Up
Kita
melakukan lay up tanpa drible dan hanya menggunakan 2 step, di lakukan secara
berulang-ulang dan menambah kecepatan 2 step tersebut. Setelah itu kita lay up
menggunakan dribble, dari garis tengah dan di lakukaan sebanyak 4 set. Set
pertama 10 kali lay up, set ke dua 20 kali lay up dan seterusya setiap set kita
tambah 10.
3.
Shooting
Melakukan
under ring kanan 2 set dan kiri 2 set, setiap pertambahan set kita tambah 20
under ring, setelah itu kita melaatih medium shoot, sama seperti undering tapi
menggunakan 3 set per set kita tambah 10.
4.
Dribbling
Menggunakan
dribble 2 tang sekalingus kita kasih waktu 2-3 menit, selajutnya drible 2
sekaligus sambil sprin(berlari), latihan tersebut di lakukan 5 kali putaran
lapangan basket. Dan menambah power dribble kita.
SEPESIALISASI
1.
Passing
Melakukan
segala macam pasing tidak hanya teknik dasanya seperti chest pass, bounce pass
dan over head pass, masih banyak macamnya seperti behind the back, pass no
look, pass alley oop
2.
Lay Up
Lebih
menuju ke macam-macam lay up, Tidak hanya dengan 2 step dengan tangan kanan
atau kiri, kita bisa melakukan lay up seperti step pertama purak-purak
mengumpan, sehingga musuh mengira kita mau mengumpan ternyata tidak, kita
melakukan step ke dua dengan lay up.
3. Shooting
Kita
bisa melakukan shooting dari sisi manapun di bagian daerah lawan, Shooting
biasanya di pakai oleh shooter dan shooting yang membahayakan adalah shooting
three point
4. Dribbling
Mengunakan
kombinasi dribble seperti , Crossofer, behind the lag dan roll, lebih banyak di
gunakan play maker atau point guard.
PERORANGAN
1.
Passing
Pelatih
akan memberikan latihan passing, di khususkan supaya memberikan temp cepat
dalam mengambil keputusan dalam hal yang pasti.
2.
Lay Up
Yang
harus dilatih yang penting adalah lay up karena lay up adalah hal penting untuk
pemain masing masing agar bisa masing masing mencetak skor secara baik tapi
perlu melakukan latihan berulang ulang kalau tidak melakukan berulang ulang
presentasenyta separuh dari 100%
3.
Shooting
Latihan
shooting dengan overload kalau tidak
latihan dengan overload akan terjadi over training karena shooting
membutuhkan akurasi yang tinngi dan fokus yang tajam
4.
Dribble
Per
Individu latihan dengan dribble ukuran ball GG5 yang merupakan bola seukuran
bola takro tujuanya agar individu bisa memiliki dribble yang kencang dan cepat
dan dijamin tidak turnover.
PROGRESIV
1.
Passing
Melakukan
passing dengan rekan atau teman, melakukan passing jarak dekat dengan chest
pass, terus dilakukan dengan passing jarak jauh byaitu pass overhead pass dan
pass side (dari samping).
2.
Lay Up
Lay
up menggunakan 4 set, set pertama dengan lay up kanan 10 kali, set 2 dengan lay up tengah 10 kali, set 3 lay up
kiri 10 kali, set 4 dengan lay up
kombinasi lay up 2step
3.
Shooting
Shooting
di lakukan dengan progresif yaang baik atau meningkat, Seperti melatih three
point di samping pojok kanan dan kiri agar bisa mengira ira arah bola saat di
tembakan.
4.
Dribble
Melakuan
dribble secara cepat dengan speed yang maksimal.
RECOVERY
1.
Passing
Biasanya
passing menyebabkan tangan keseleruhan dan pemulihannya biasanya berhenti
sebentar .
2.
Lay Up
Lay
up bisa membuat kaki kita sering cedera, pemulihannya kita jika melakukan lay
up dengan cara hati-hati untuk melangkah dan perlu tempo yang tepat dalam
melangkah.
3.
Shooting
Jika
kita menggukan jump shoot dengan tidak hati-hati, kaki kita saat mendarat tidak
stabil maka terjadilah engkel, pemulihannya vertikal jumpnya agak dikurangi
jangan tinggi atau posisi mendarat kaki harus sejajar seperti kuda kuda.
4.
Dribble
Biasanya
drible ini memerlukan stamina yang lumayan terkuras dan fisik yang memerlukan
tenaga yang cepat pemulihanya dengan dribble kita bisa menyesesuaikan dengan
daya fisik kita masing masing agar bisa mengimbangi pergerakan dribble secara
tepat dan cepat dengan baik.
Metode
yang harus digunakan untuk bola basket
1. Pengertian
Metode Keseluruhan
Menurut
Sugiyanto (1996:67) “Metode keseluruhan adalah cara pendekatan dimana sejak
awal pelajar diarahkan untuk mempraktekkan keseluruhan rangkaian gerakan yang
dipelajari”. Menurut Andi Suhendro (1999: 3.56) bahwa, “Metode keseluruhan
adalah metode yang menitik beratkan kepada keutuhan dari bahan pelajaran yang
ingin disampaikan”.
2. Pengertian
Metode Bagian
Sugiyanto
(1996: 67) menyatakan, “Metode bagian merupakan cara pendekatan dimana
mula-mula siswa diarahkan untuk mempraktekkan sebagian demi sebagian dari
keseluruhan rangkaian gerakan, dan setelah bagian-bagian gerakan dikuasai baru
mempraktekkannya secara keseluruhan”.Menurut Andi Suhendro (1999: 3.56) bahwa,
“Metode bagian adalah satu cara pengorganisasian bahan pelajaran dengan menitik
beratkan pada penyajian elemen-elemen dari bahan pelajaran”.
·
Kecocokan Metode
Bagian Dengan Keseluruhan
Menurut
pengertian diatas sudah dapat disimpulkan kecocokan antara metode bagian dengan
keseluruhan, seperti contoh dalam pembelajaran teknik dasar lay up, siswa atau atlet diarahkan untuk
melakukan bagian perbagian darai gerakkan lay up, dari cara dribble, langkah saat lay up,
gerakkan memasukan bola kedalam ring. Kemudian setelah siswa atau atlet
dirasa lancer melakukan bagian perbagian dari lay up, siswa atau atlet melakukan secara keseluruhan atau secara
lengkap dari mendribble,kemudian
langkah lay up, gerakan memasukan
bola kedalam ring.
3.
Pengertian Metode Drill
Menurut
Basyiruddin Usman,
Metode Drill
atau latihan siap adalah metode pengajaran yang dimaksudkan untuk memperoleh
ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena
hanya dengan melakukannya secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan
dan disiap-siagakan.
Menurut
Pasaribu dan Simandjuntak,
Metode Drill
atau latihan siap adalah metode pengajaran yang dimaksudkan untuk memperoleh
ketangkasan atau keterampilan terhadap apa yang dipelajari anak dengan
melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anak itu.
Dan siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.
4. Pengertian
Metode Pemecahan Masalah
Menurut
N.Sudirman (1987:146) metode problem solving adalah cara penyajian bahan
pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk
dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawabannya
oleh siswa. Sedangkan menurut Gulo (2002:111)
menyatakan bahwa problem solving
adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan
pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.
·
Kecocokan antara
Metode Drill dengan Metode Pemecahan
Masalah
Inti
dari metode pemecahan masalah adalah menemukan masalah atau ganggu dari para
siswa atau atlet saat melakukan teknik dasar dan metode drill adalah melakukan gerakan teknik dasar secara terus menerus,
seperti contoh dalam melakukan teknik dasar bola basket shooting.siswa atau atlet diarahkan untuk melakukan shooting, kemudian pelatih mengamati
siswa atau atlet dari cara melakukan sampai masuknya bola, setelah pelatih
menemukan masalah atau gangguan para siswa atau atletnya pelatih mengarahakan
siswa atau atlet untuk melakukan shooting
dengan arahan dari pelatih dan di lakukan secara terus menerus.
5. Pengertian
Metode Ketepatan
Ketepatan
(accuracy) adalah kemampuan seseorang
untuk mengarahkan sesuatu gerak kesuatu serangan sesuai dengan tujuannya
(Suharno HP. 1983:32). Sedangkan menurut Muh Sajoto (1995:9), ketepatan adalah
kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu
sasaran. Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk mencapai
target yang diinginkan.
Ketepatan
merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk memberi arah kepada seseorang
dengan maksud dan tujuan tertentu.
6. Pengertian
Metode Kecepatan
Menurut
Harsono (2001:36), adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang
sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya atau kemampuan
untuk menempuh suatu jarakdalam waktu yang cepat. Abdul Kadir Ateng (1997:67),
menyatakan bahwa kecepatan adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan
yang sama berulang-ulang dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
·
Kecocokan antara
Metode Ketepatan dengan Metode Kecepatan
Menurut
penjelasan diatas metode ketepatan dengan metode kecetapan karna cepatb itu
harus tepat dan tepat haruslah cepat.Seperti dalam teknk dasar passing dalam bola basket.Teknik passing haruslah cepat dan tepat. Cepat
karena biar tidak bisa diambil oleh lawan, tepat karena melakukan passing bila tidak tepat pada teman akan menyusahkan
teman itu sendiri untuk mengambil bola bahwa bisa diambil oleh lawan.
7.
Metode Distributed Practice
Metode distributed practice adalah
prinsip pengaturan giliran praktik ketrampilan yang pada pelaksanaanya
diselingi dengan waktu istirahat diantara waktu latihan.. Rusli Lutan
(1988:113) “distributed practice adalah serangkaian kegiatan
latihan melibatkan istirahat yang cukup diantara kegiatan mencoba”. Menurut
Andi Suhendro (2004:3.72) bahwa,” distributed practice adalah
prinsip pengaturan giliran dalam latihan dimana diadakan pengaturan waktu
latihan dengan waktu istirahat secara berselang-seling”. John N. Drowatzky
(1981:243) menyatakan bahwa.” distributed practice adalah
praktek suatu ketrampilan olahraga yang dipelajari dilakukan dalam jangka waktu
pendek dan sering diselingi waktu istirahat”
Metode distributed
practice pada prinsipnya merupakan pengaturan giliran waktu latihan, yaitu
dalam pelaksanaanya dilakukan secara berselang-seling antar waktu latihan dan
waktu istirahat. Waktu istirahat merupakan faktor penting dan harus
diperhitungkan dalam metode distributed practice. Andi Suhendro
(2004:3.72) menyatakan, “ penggunaan waktu istirahat secara memadai bukan
merupakan pemborosan waktu, tetapi merupakan bagian-bagian penting didalam
proses belajar gerak untuk memperoleh pemulihan yang cukup”.
Metode distributed
practice merupakan metode latihan yang mempertimbangkan waktu istirahat
sama pentingnya dengan waktu untuk praktek (latihan). Waktu untuk istirahat
bukan merupakan pemborosan waktu, tetapi merupakan bagian penting di dalam
proses latihan ketrampilan. Waktu istirahat diantara waktu latihan bertujua
untuk recovery atau pemulihan.Dengan istirahat yang cukup
diantara waktu latihan memungkinkan kondisi atlet pulih dan lebih siap untuk
melakukan kerja atau latihan berikutnya.
8.
Metode Massed Practice
Untuk
mencapai tingkat keterampilan suatu cabang olahraga, maka dalam pelaksanaan latihan
seorang atlet harus melakukan gerakan dengan frekuensi sebanyak-banyaknya.
Metode massed practice merupakan pengaturan giliran latihan
yang dilakukan secara terus-menerus tanpa diselingi istirahat. Berkaitan dengan
metode massed practice Rusli Lutan (1988:113) menyatakan, “massed
practice adalah kegiatan latihan yang dilakukan dalam satu rangkaian
dengan selang waktu istirahat yang amat kecil di antara kegiatan mencoba”.
Menurut Andi Suhendro (2004:3.72) “massed practice adalah prinsip
pengaturan giliran latihan dimana atlet melakukan gerakan secara terus-menerus
tanpa diselingi istirahat”. Hal senada dikemukakan John N. Dowatzky (1981:
243) “massed practice adalah latihan yang dilakukan
dalam jangka panjang, dimana latihan berlangsung secara terus-menerus yang
hampir tidak ada waktu istirahatnya”.
Berdasarkan
pengertian metode massed practice yang dikemukakan para ahli
tersebut mempunyai pengertian yang hampir sama, sehingga dapat disimpulkan
bahwa, metode massed practice merupakan prinsip pengaturan
giliran praktik latihan keterampilan yang pelaksanaannya dilakukan secara
terus-menerus tanpa istirahat.
·
Kecocokan antara
metode Distributed Practice
dengan Massed Practice
Dalam
melakukan pembelajaran dalam kelas atau dengan kapasitas siswa yang lebih banyak
kedua metode ini dapat dipergunakan. Kecocokan kedua metode ini adalah jika
diawal pembelajaran pelatih menggunakan metode Massed Practice setelah siswa merasa kelelahan pelatih harus
mengganti metode dengan metode Distributed Practice agar siswa dapat
melakukan pembelajaran teknik dasar bola basket dengan baik dan benar, dan
tidak terjadi over tranning.
:
Latihan Dribbling
a. Memutar
bola di kepala dan searah jarum jam dan sebaliknya pula, sebanyak 3 set 15
repetisi
b. Memutar
bola di pinggang searah jarum jam dan sebaliknya pula, sebanyak 3 set 15
repetisi
c. Memutar
bola dengan angka 8 melewati kedua kaki searah jarum jam dan sebaliknya pula,
sebanyak 3 set 15 repetisi
d. Meluruskan
tangan di depan dada dengan memegang bola, kemudian menggerakan bola dengan jari-jari,
sebanyak 2x1menit
e. Meluruskan
tangan ke atas dengan memegang bola, kemudian menggerakan bola dengan
jari-jari, sebanyak 2x1menit
Menggunakan
metode drill
a. Melakukan
dribbling
kanan, sebanyak 2x1menit
b. Melakukan
dribbling kiri, sebanyak 2x1menit
c. Melakukan dribbling
crossover, sebanyak 2x1menit
Latihan Passing
Menggunakan
metode ketepatan dan kecepatan
a.
Melakukan passing chess pass dengan tembok,
sebanyak 2 set 10 repetisi
b.
Melakukan passing bounce pass dengan tembok,
sebanyak 2 set 10 repetisi
c. Melakukan
passing chess pass berpasangan,
sebanyak 2 set 10 repetisi
d. Melakukan
passing bounce pass berpasangan,
sebanyak 2 set 10 repitisi
e. Melakukan
passing overheat pass berpasangan,
sebanyak 2 set 10 repitisi
Latihan Shooting
Menggunakan
metode ketepatan, kecepatan, drill dan
pemecahan masalah
a. Melakukan shooting 2 angka, di bagi menjadi 2
membanjar, 1 orang melakukan 3x dengan teknik yang benar
b. Melakukan shooting
selama 1menit dengan 5 pos atau tempat shooting
c. Melakukan shooting
tetapi dengan perlahan dan dengan
teknik yang baik dan benar
Latihan Lay up
Menggunakan
metode drill, bagian dan keseluruhan
a. Melakukan lay up
kanan tanpa menggunakan bola
b. Melakukan lay up
kiri tanpa menggunakan bola
c. Melakukan lay up
kanan menggunakan bola dan dengan berlari tanpa men-dribble bola
d. Melakukan lay up
kiri menggunakan bola dan dengan berlari tanpa men-dribble bola
e. Melakukan lay up
kanan, dibagi menjadi 2 baris, 1 orang melakukan sebanyak 3x dengan teknik dan
langkah yang benar
f. Melakukan lay up
kiri, dibagi menjadi 2 baris, 1 orang melakukan sebanyak 3x dengan teknik dan
langkah yang benar
Contoh latihan ini dilakukan 3x seminggu dengan
intensitas sedang dan waktu maksimal dalm 1 pertemuan 2jam dengan recovery
per-set atau permodel latihan 1-3menit.
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan memperhitungkan karakteristik tersebut model
latihan dapat dibuat dengan menarik agar anak dapat tertarik dan tidak bosan
saat melakukan pembelajaran teknik dasar bola basket.Karena pembelajaran teknik
dasar bola basket haruslah dilakukan terus-menerus.
yang diperuntukkan pada usia
12-15 tahun. Karakteristik pada usia 12-15 tahun sudah termasuk dalam kategori
masa remaja dimana mereka juga merupakan masa sekolah pada jenjang SMP. Masa
remaja merupakan suatu periode dalam kehidupan setiap manusia dengan
karakteristik yang khas. mood
remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan
gejala atau masalah psikologis.
DAFTAR
RUJUKAN
No comments:
Post a Comment